Minggu, 28 Agustus 2011

Ciptakan Kehidupan Ideal dengan Kepedulian




 



“There is a great difference between worry and concern. A worried person sees a problem, and a concerned person solves a problem. – Ada perbedaan besar antara kekhawatiran dan kepedulian. Seorang orang khawatir hanya melihat masalah, dan orang yang peduli menyelesaikan masalah.”
Harold Stephens

Penyakit karena gunungan sampah, peningkatan angka kriminalitas, daratan hilang tergerus air laut karena perubahan iklim, kemiskinan dan masalah-masalah serius lainnya menjadi isu yang mengancam kehidupan akhir-akhir ini. Jika terus dibiarkan, maka tak lama lagi bumi ini tidak akan mampu mendukung kehidupan kita. Saat ini dibutuhkan segera upaya merevolusi kehidupan agar kembali ideal, nyaman, seimbang, dan menyenangkan, dan jauh dari masalah-masalah yang sekarang menghantui kehidupan kita.

Tetapi akan butuh proses dan waktu jika kita mengandalkan orang lain, pemerintahan atau negara-negara maju melakukan sesuatu mengatasi masalah-masalah tersebut. Untuk menyelenggarakan konferensi saja butuh proses, waktu dan birokrasi yang panjang serta biaya besar, padahal dibutuhkan tindakan cepat agar masalah tidak semakin menumpuk dan lebih sulit teratasi. Kepedulian kita semua merupakan alternatif terbaik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan cepat dan efektif.

Dampak kepedulian bahkan dapat mengantarkan kita kedalam era kehidupan baru yang lebih aman dan nyaman dan menyenangkan bagi semua orang. Bayangkan kepedulian kita ini sebagai setetes air, itu mungkin tidak berarti. Tetapi bila tetes-tetes air dalam jumlah tak terbatas itu digabungkan, bukan tak mungkin tetes-tetes air itu menjelma menjadi samudra luas. Sebab kepedulian kita sekecil apapun jika dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus dapat menciptakan perbedaan yang sangat besar di kemudian hari.

Sebelum mengharapkan orang lain untuk bersikap lebih peduli, terlebih dahulu kembangkanlah kepedulian itu di dalam diri kita sendiri. Kepedulian akan semakin subur jika kita selalu menanamkan dalam pikiran bahwa kita adalah orang yang sangat peduli. Bila kita merasa orang yang sangat peduli, maka kita akan senang melakukan tindakan-tindakan kepedulian terhadap lingkungan maupun kemiskinan.

Kepedulian terhadap lingkungan itu mungkin bentuknya sangat sederhana dan mudah dilakukan, misalnya memungut dan membuang sampah pada tempatnya atau mengolah sampah menjadi pupuk, hemat energi dan air, dan lain sebagainya. Jika terus dilakukan, maka lambat laun kepedulian itu akan menjadi nafas kita. Sehingga kita tidak akan merasa nyaman bila sehari saja tidak melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan.

Pupuklah empati, yaitu kepekaan memahami situasi dan kondisi orang lain. Fokuslah untuk selalu berempati walaupun dalam bentuk sederhana, misalnya dalam bentuk ucapan yang baik, perhatian, bantuan tenaga, pikiran, sedikit bantuan materi, dan lain sebagainya. Mulailah berempati dari keluarga dulu, baru berempati kepada saudara, teman, dan orang lain. Sekecil apapun kepedulian itu akan membuat orang lain merasa bahagia dan pada ujungnya dapat mempererat kasih sayang, persaudaraan dan kesetiakawanan.

Bila dalam keseharian kita selalu menunjukkan kepedulian kepada lingkungan dan empati kepada orang lain, tak ubahnya setiap hari kita selalu mengingatkan orang lain agar bersikap peduli kepada orang lain dan memelihara lingkungan. Sikap keseharian yang kita tunjukkan akan mempermudah kita membudayakan sikap peduli ini dalam lingkungan sekitar. Bukan tak mungkin suatu saat budaya kepedulian itu menular kepada lingkup yang lebih besar.

Saya pernah mendengar tentang kekompakan seorang bapak dan anak membersihkan tanah kosong. Walaupun tidak dibayar, mereka selalu membersihkan sebuah tanah kosong di sebuah komplek perumahan itu setiap hari. Kegiatan mereka mendorong warga komplek setempat melakukan hal serupa. Beberapa hari berikutnya lingkungan komplek perumahan tersebut menjadi lebih bersih, selain itu warga juga menjadi lebih kompak dan peduli satu sama lain.

Berkenaan dengan upaya memupuk kepedulian orang lain, tindakan yang dapat kita lakukan adalah lebih fokus pada tindak kepedulian yang pernah dilakukan orang lain. Jangan segan untuk memberikan pujian kepada mereka. Sebab pujian akan menumbuhkan semangat mereka untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungannya serta lebih berempati kepada orang lain.

Kepedulian ini memang lebih efektif dilakukan secara bersama-sama. Oleh sebab itu usahakan untuk melibatkan orang lain, misalnya mengajak orang lain berdiskusi dan mengabarkan setiap kemajuan dari hasil kepedulian yang telah dilakukan. Langkah ini selain efektif memotivasi orang lain supaya lebih peduli, tetapi juga cara untuk mendapatkan dukungan yang besar dalam melakukan aksi-aksi kepedulian.

Mungkin terasa sulit untuk memulai. Tetapi saya sangat yakin kepedulian masyarakat di Indonesia masih sangat tinggi untuk lingkungan dan kemiskinan. Tengoklah kepedulian masyarakat yang sangat besar menggalang dana untuk para korban bencana alam di Padang, Jawa Barat, dan berbagai tempat di Indonesia. Terlebih tehnologi informasi saat ini sudah sangat maju untuk menggalang aksi-aksi kepedulian ke berbagai wilayah.

Tak perlu membayangkan tindakan muluk-muluk, untuk menciptakan perubahan positif atau mengatasi masalah-masalah yang sedang mengintai kehidupan kita. Kita hanya perlu bersikap konsisten peduli kepada keluarga dengan cinta dan kasih sayang, kemudian peduli pada orang lain dan lingkungan dalam keseharian. Kepedulian betul-betul alat yang sangat efektif untuk menciptakan kehidupan ideal, melindungi dan memberi harapan bagi generasi masa depan. Mulailah bersikap peduli dari diri sendiri, dari rumah dan lingkungan sendiri, dari hal yang paling sederhana, dan sejak saat ini juga!

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller. Kunjungi websitenya di: www.andrewho-uol.com


0 komentar:

Posting Komentar